ESENSI MENYUARAKAN KEBENARAN
Beli Tema IniIndeks

TUMPEK LANDEP HARI KHUSUS MOHON KESELAMATAN KEPADA SANGHYANG PASUPATI

 

LCN | BADUNG – Tumpek Landep merupakan hari khusus untuk mohon keselamatan kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa dalam wujudnya sebagai Sanghyang Pasupati.

“Kata Landep mengandung arti tajam jadi tumpek landep merupakan ungkapan rasa terimakasih umat Hindu kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa telah memberikan ketajaman pemikiran kepada manusia, ketajaman tersebut seperti senjata berbentuk runcing seperti keris,” jelas Jero Balian Mangku Sumawijaya di kediamannya Banjar Sigaran, Desa Mekar Bhuana, Abiansemal, Badung Bali.

Jero Balian Mangku Sumawijaya menjelaskan makna tumpek landep berdasarkan pada sumber – sumber sastra agama Hindu yang terkandung dalam sebutan Pasupati. Pelaksanaan upacara tumpek landep mempergunakan sarana uparengga yang bersifat tajam yaitu sebilah keris karena keris ini memiliki tiga buah mata pisau yakni rai keris sebelah kanan simbol kekuatan Hyang Brahma, rai keris sebelah kiri sebagai simbol kekuatan Hyang Wisnu, dan ujung keris sebagai simbol kekuatan Sang Hyang Siwa. “Dari ketiga kekuatan tersebut tidak hanya bersifat spiritual saja namun juga bersifat nyata,” katanya.

“Tumpek landep sering dipersepsikan hari pawetonan mobil, pengertian demikian keliru namun mobil boleh dibuatkan upacara pada hari tumpek landep tetapi nilai simbol agama berupa keris harus ada karena keris tersebut menyimpulkan adanya tri bhuwana di bhuwana agung yakni bhur ,bwah, swah dan tri bhuwana di bhuwana alit yakni sabda, bayu, idep,” jelas Jero Balian Mangku Sumawijaya.

BERITA TERKAIT  KETUA UMUM ALIBABA H. SUNJANA,SE. M.SI "ALIBABA BENTUK KOPERASI DARI KITA OLEH KITA DAN UNTUK KITA"

Jero Balian Mangku Sumawijaya menyatakan pelaksanaan upacara tumpek landep menurut isi lontar Sundarigama difokuskan pada pemujaan Bhatara Siwa dalam manifestasinya sebagai Sanghyang Pasupati. Tumpek landep dirayakan pada saniscara kliwon wuku landep, tumpek landep menjadi hari raya mengupacarai berbagai jenis senjata, alat pertanian, perabotan rumah tangga yang terbuat dari besi.

“Tumpek kandep merupakan hari peringatan untuk memohon keselamatan ke hadapan Ida Sanghyang Widi Wasa dalam manifestasinya sebagai dewa senjata atau peralatan yang dibuat dari besi, logam, perak, emas dan sejenisya yang dipergunakan oleh manusia dalam kehidupan,” katanya.

Jero Balian Mangku Sumawijaya menjelaskan segala benda yang sangat membantu aktifitas manusia supaya diberkahi sehingga memberikan tuah, memberikan manfaat bagi kerahayuan umat manusia, serta ungkapan terimakasih manusia terhadap berbagai jenis benda atau alat produksi.

“Tumpek landep pemberian sesajen kepada senjata pusaka atau alat produksi, sejatinya sebagai pernyataan syukur karena telah membantu manusia dalam menjalani hidup dan penghidupannya,” kata Jero Balian Mangku Sumawijaya.

BERITA TERKAIT  Didik 1.800 Calon Pramugari, Kapolresta Tangerang Pastikan ATC Lion Air Terapkan Protokol Kesehatan

“Tumpek Landep tiada manuaia agar manusia mengasah ketajaman pikiran sehingga tercapai kecemerlangan budi pekerti,” pungkas Jero Balian Mangku Sumawijaya kepada Wartawan LCN Biro Provinsi Bali, Ngakan Putu Gede Udiana yang biasa disapa Aji Wisnu Segara Putra di kediamannya.  [Red/LCN]

Editor    : Ngakan Udiana
Sumber : Wawancara

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *