ESENSI MENYUARAKAN KEBENARAN
Beli Tema IniIndeks

Pamit Mencari Daun Nipah, Potongan Tubuh Nayan Ditemukan Warga Hanya Tinggal Kaki Dimangsa Buaya Muara Bagayam

LCN | PALANGKA RAYA | KALTENG – Nasib naas dialami Nayan [50] warga Desa Bantanan, Kecamatan Sebangau Kuala Kabupaten Pulang Pisau, Tewas menggenaskan diterkam buaya ketika asik mencari daun nipah diperairan sungai Sebangau Kuala, Rabu [10/02/2021]

Ketika ditemukan jumat 12 februari 2021 jasad korban hanya tinggal bagian kaki sebelah, sementara seluruh tubuh korban yang lain tidak bisa ditemukan yang diperkirakan habis ditelan buaya

Pada hari Rabu sore korban pamit ke istrinya untuk mencari daun nipah yang banyak di pinggir sungai sebangau, namun hingga esok pagi korban belum juga pulang ke rumah.

Istri korban kemudian menyusul untuk mencari korban dan menanyakan kepada warga yg berada tidak jauh dari lokasi dimana korban mencari daun nipah tersebut.

Salah seorang warga mengatakan “korban masih terlihat mencari daun nipah diperkirakan antara pukul 3 hingga 4 sore, namun saya tidak menduga kalo kemudian korban hilang disambar buaya”

BERITA TERKAIT  Hadiri MTQ ke 10, Dewan Ustur Optimis Kafilah Solear Bisa Juara di Kabupaten

Setelah dilakukan pencarian korban ditemukan sudah tewas. Arun warga setempat yang ikut mencari korban menemukan kaki sebelah korban yang mengapung di pinggir sungai sebangau tepatnya di muara bagayam kira kira 3 km dari titik korban mencari daun nipah.

Buaya yang menyambar korban adalah buaya besar yang sering muncul di muara bagayam, panjangnya hampir 6 m.

Munculnya kejadian yang berulang ulang dimana warga sudah beberapa kali disambar buaya, tokoh masyarakat sebangau dan pemerhati lingkungan Ir. Timerasi Labat MSi menyampaikan Pihak BKSDA harus bertanggung jawab dan mengambil tindakan yang tepat guna mencegah berulangnya kejadian tersebut.

Disatu sisi perairan sebangau kuala ini terkenal banyak buayanya tapi juga banyak warga yang mencari nafkah di perairan sungai ini “Pemindahan atau relokasi buaya di perairan Sebangau Kuala desa Bantanan, mutlak dan sangat mendesak untuk dilakukan, jangan dengan dalil UU perlindungan satwa tapi warga setempat yang menjadi korban karena tidak adanya tindakan nyata dari BKSDA, hingga kemudian masyarakat yang mengambil tindakan sendiri memburu dan membunuh buaya buaya tersebut disalahkan” tegas Labat lebih lanjut

BERITA TERKAIT  Binsan Simorangkir Jalani Sidang Kode Etik, Wilson Lalengke Hadir sebagai Saksi

Hingga berita ini dibuat keluarga korban masih diliputi suasana duka dan berencana memakamkan jasad korban esok pagi. Kejadian ini menambah rasa takut warga yang bermukim di perairan Sebangau Desa Bantanan ini. [Dayat]

Editor : Anung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *