LCN | TAMIANG LAYANG | KALTENG – Entah apa yang membuat salah satu oknum aparat kepolisian yang bertugas di wilayah kabupaten Barito Timur (Bartim) provinsi Kalimantan Tengah ini melakukan tindakan yang tak terpuji dengan melakukan pemukulan terhadap pria yang menegurnya, sehingga hantaman keras di bagian wajah dari pukulan oknum polisi tersebut menyebabkan memar dan mendapatkan perawatan dari tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamiang Layang.
Hal tersebut menjadi topik hangat, pasalnya GAP (24) selaku korban yang juga Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut melaporkan kejadian tersebut dengan dugaan pemukulan dialami oleh korban dan keterangan dari 4 orang saksi yang berada pada saat kejadian, tepatnya pada hari Rabu, (10/02/2021) di salah satu Lapang Futsal yang ada di wilayah Kecamatan Dusun Timur.
Kepada awak media, Korban menceritakan kronologis kejadian dan hal tersebut tertulis dalam laporan terlapor AN dengan dugaan telah melakukan penganiayaan dengan cara memukul kebagian wajah sebelah kiri bawah mata menggunakan kepalan tangan kosong.
Awalnya kita main futsal seperti biasanya pada rabu malam kita main-main santai bersama orang-orang sekwan dan juga polres. “Seperti biasanya kita main-main biasa santai ketawa-ketawa,” jelas GAP saat diwawancara awan media, Kamis (11/02).
Pada saat main-main seperti biasa ketemulah sama si terlapor pada saat main, lalu si terlapor main dengan kasar sampai ada salah satu pemain terguling-guling dilapangan futsal saat itu.
“Saya heran kenapa orang main seperti ini, kita kan main biasa aja,” tanya korban kepada salah satu teman yang ada dilapangan futsal yang juga sebagai saksi.
Waktu pertandingan sudah mau usai sekitar 5 menit, si terlapor menendang salah satu pemain lagi di lapangan, disitu korban posisi nya sudah berada diluar lapangan futsal tidak bermain lagi.
“Santai aja mas main biasa aja ini,” kata korban dari luar Lapangan
Lanjutnya bahwa terlapor langsung menatap korban dengan tatapan tajam seperti tidak terima dan ingin mengejar korban yang berada di luar lapangan, saat korban melakukan teguran dari luar.
Kemudian terlapor keluar lapangan dan permainan juga langsung berakhir, saat itu terlapor ditahan oleh beberapa orang yang juga ada dilokasi saat ingin menemui korban, lanjut GAP
Setelah itu terlapor duduk-duduk sambil ngobrol-ngobrol, secara tiba-tiba terlapor langsung menemui korban sambil berbicara kasar “Kenapa ikam kada terima kah” (Kenapa kamu tidak terima ya – red) ucap terlapor pada korban dalam bahasa daerah suku Banjar. Setelah itu, terlapor langsung lakukan pemukulan di wajah korban pada saat korban posisi duduk.
Saat itu orang-orang yang ada dilokasi sudah meleraikan terlapor agar tidak melakukan tindakan yang tidak senonoh tersebut. Korban hanya diam saja tidak melakukan perlawanan dan juga tidak mengeluarkan kata-kata provokatif saat itu.
“Rekan-rekan terlapor langsung meminta maaf pada korban “kami minta maaf, junior kami memang tidak bisa di kasih tau dan kami sebagai senior malu melihat perlakuannya” kata rekan-rekan terlapor pada korban saat itu, jelasnya.
Saya tetap diam saja setelah itu, walaupun terlapor masih berteriak saat itu, saya tidak menanggapi dan langsung keluar dari lokasi, ungkap GAP.
Sementara. saat awak media meminta keterangan Kapolres Bartim, AKBP Afandi Eka Putra, SH.,S.I.K., M.Pick saat di hubungi melalui via whatsApp menanggapi hal tersebut mengatakan bahwa hal tersebut akan diproses (Kita proses sesuai prosedur ya) jawab Kapolres Bartim singkat. [Piay]
Sumber : Investigasi
Editor : Anung