LCN | BANJAR – Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau langsung bencana banjir di Kalimantan Selatan dari titik Sungai Martapura di jembatan Pakauman, Senin (18/1)sekitar pukul 13.30 Wita.
Dalam tinjau Jokowi yang didampingi Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala BNPB Doni Monardo, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, dan Bupati Banjar Khalilurrahman, menilai banjir di Kalimantan Selatan adalah sebuah fenomena yang tidak pernah terjadi dalam 50 tahun terakhir.
Menurut dia, banjir disebabkan luapan Sungai Barito akibat curah hujan yang tinggi, sehingga debit air tak mampu ditampung.
“Mungkin sudah lebih dari 50 tahun tidak terjadi (banjir) di Provinsi Kalimantan Selatan, curah hujan yang sangat tinggi hampir 10 hari berturut turut sehingga daya tampung Sungai Barito meluap ke 10 kabupaten,” kata Jokowi.
Jokowi melihat, curah hujan yang turun sangat tinggi. Tercatat dalam 10 hari berturut-turut hujan menurunkan 2,1 miliar kubik air. Padahal, daya tampung Sungai Barito diketahui sebatas 230 juta meter kubik.
“Sehingga memang meluap di 10 kabupaten dan kota, saya hanya ingin memastikan ke lapangan,” Tutup Jokowi.(Iskandar/Red)
